Selasa, 15 Februari 2011

GAOSUL 'ADHOM DI MASYRIK

Bahwa menurut KH.Wahfiuddin salah satu Kiai Internasional yang selalu mengisi acara kerohanian di salah satu TV Swasta juga, Bahkan beliaulah yang mengantarkan Syekh Nazim.ra dan syekh Kabbany ra. ke Suryalaya. Beliau hadir disana sebagai penterjemah Syekh Nazim Al-Adil Al-Haqqani r.a . Dan KH. Wahfiuddin ini adalah salah satu juga orang kepercayaan Syekh Nazim ra. Menurut beliau : “Tidak adanya bai’at Abah Anom oleh Syekh Nazim ra.” Dan untuk lebih jelasnya silahkan hub. beliau untuk minta penjelasan dan tanyakan proses kenapa Syekh Nazim ra dan Syekh Kabbany datang ke Suryalaya. KH.Wahfiuddin pernah berceramah di kampus IAILM Suryalaya menerangkan bagaimana proses Syekh Nazim ra sehingga ingin sekali bersilaturahmi dengan seorang Mursyid Kammil Mukammil yang berada Timur jauh (Pondok Pesantren Suryalaya). Ini salah satu karomah Syeh A. Shohibul Wafa Tajul Arifin jauh sebelum Syeh Nazim datang Syeh A. Shohibul Wafa Tajul Arifin telah mengabarkan akan kedatangannya dan terbukti beberapa tahun kemudian Syeh Nazim datang berkunjung menemui beliau….Subhanalloh.
As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah Syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani ra. telah menegaskan : Maka Anda sekalian para hadirin, ambillah Nur Illahi itu dari QOLBU SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN saat ini. Mumpung beliau masih ada, mumpung beliau masih hadir di tengah kita, SULUTKAN NUR ILLAHI dari QOLBU BELIAU kepada qolbu anda masing-masing.
Di hadapan beliau SAYA TERLALU MALU UNTUK TIDAK MENGAMBIL apa yang ada pada QOLBU BELIAU. Saya malu untuk berbicara hanya dengan apa yang ada pada qolbu saya sendiri.
KEDUDUKAN SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN QS. (ABAH ANOM) DALAM PANDANGAN AL-IMAM AL- ‘ALAMAH AL-ARIF BILLAH AS-SAYYID SYAIKH MUHAMMAD BIN ‘ALAWI AL-MALIKI AL-HASANI RA
Kisah ini diambil dari majalah nuqthoh terbitan yang no 9 tanggal 26 januari 2010 M, hal 32 dengan judul “Mengenal Abah Anom melalui pandangan batinnya”
MENGAKUI KEMULIAAN ABAH ANOM Kurang dari 40 hari menjelang wafatnya Beliau Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani ra. Salah seorang santrinya asal garut bernama KH. Dodi Firmansyah ditanya oleh almarhum. Kiyai muda asal Garut tersebut terperanjat saat al-‘alamah tersebut menanyakan sosok guru yang telah menanamkan kalimat agung dilubuk hatinya. Lebih terkejut lagi saat Ulama tersebut “tercekat” sewaktu disebutkan nama Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin. Secara sepontan Beliau menyebutkan bahwa Syekh ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin adalah Sulthonul Awliya fi hadza zaman ( RAJANYA PARA WALI JAMAN SEKARANG ) bahkan beliaupun menyebutkan QODDASALLAHU SIRROHU bukan rodliyallohu ‘anhu seperti yang kebanyakan disebutkan oleh para ikhwan. Walaupun secara dhohir Syekh Muhammad Alawy Al-Maliki belum bertemu dengan pangersa Abah namun keduanya telah mengenal di alam ruhani yang tak dibatasi ruang dan waktu.
BIOGRAFI SAYYID MUHAMMAD BIN ‘ALAWI AL-MALIKI RA
Sayyid Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid ‘Alawi ibn Sayyid ‘Abbas ibn Sayyid ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani al-Makki al-Asy’ari asy-Syadzili lahir di Makkah pada tahun 1365 H. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al-Falah, Makkah, dimana ayah beliau Sayyid Alawi bin Abbas al Maliki sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai pengajar di halaqah di Haram Makki, dekat Bab As-salam.Ayah beliau, Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki (kelahiran Makkah th 1328H), seorang alim ulama terkenal dan ternama di kota Makkah.
Sekilas profil KH.Dodi Firmansyah Usianya masih muda kelahiran garut tahun 1978. Sejak usia SMP ia dikenal ahli hikmah sedangkan ketertarikan dalam dunia tasawwuf ia ke Pondok Pesanttren Suryalaya sejak dimulai kelas 4 SD . Kiayi ini pernah di didik langsung oleh almarhum Al-Alamah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki ra di mekkah selama 6 tahun. Pulang mesantren dari mekkah pada tahun 2006, kiyai ini menikah dengan Hj.Siti Fatimah putri seorang pengusaha asal tasik Malaya dan dikaruniai putra yang diberinama M.Lutfi L. Makki Majalah Noqthoh hal. 41: Pendapat KH.Dodi tentang sosok Pangersa Abah Anom : Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Cukuplah 2 pendapat Ulama kelas dunia yang mengomentarinya. Pertama ungkapan dari guru saya sendiri di mekkah, yaitu Sayyid Muhammad bin Alawy bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani ra. Beliau sendiri yang mengungkapkan bahwa Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin qs. Adalah Sulthon Awliya fi Hadza Zaman dan kedua Mursyid Kammil Mukammil Thoriqoh Naqsyabandi Al-Haqqani, As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah Syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani, sufi kenamaan dari Cyprus yang menyebutkan Pangersa Abah (Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin qs) adalah Sufi agung di timur jauh.
Dalam majalah sintoris (Sinar thoriqoh islam) disebutkan As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah Syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani ra mengatakan bahwa Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin adalah WALI AGUNG DITIMUR JAUH.. hal itu pernah disampaikan juga di kampus oleh KH.Wafiuddin setelah mendampingi syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani ke P.P.Suryalaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar